A.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan
(planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing,
staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan ini ditunjukkan pada masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi.
Hasil
prerencanaan baru akan diketahui pada masa depan. Agar resiko yang ditanggung
itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan, dan kebijakan
direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah masalah “memilih “,
artinya alternatif yang ada. Tanpa
alternatif, perencanaan pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan beberapa
keputusan.[1]
Perencanaan
berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai
hasil yang ditetapkan. Suatu perencanaan harus menunjukkan pula maksud dan
tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai tujuan,
termasuk pula rencana untuk mengadakan pengawasan agar penyelenggaraan
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan dapat diartikan
sebagai keputusan terhadap apa yang dilakukan dikemudian hari.[2]
B.
Penegertian
Perencanaan Menurut Para Ahli
a.
Harold Koontz
Dan Cyril O’Donnel
Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan
memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program
dari alternatif-alternatif yang ada.
b.
Louis A. Allen
Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
c.
Drs. H. Malayu
S.P. Hasibuan
Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi, Setiap rencana mengandung dua
unsur, yaitu: “tujuan dan pedoman”
Jadi, perencanaan merupakan sebuah proses untuk mengkaji apa yang
hendak dikerjakan di masa yang akan datang.[3]
C.
Jenis-jenis
Rencana
1.
Tujuan
(Objectif)
Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat
dipahami dan ditafsirkan deengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan
itu juga harus wajar, rasional, ideal, dan cukup menantang untuk diperjuangkan
dan dapat dicapai oleh orang banyak. Intinya, tujuan yang diinginkan itu harus
ditetapkan, supaya perencanaan itu tidak mengambang.
2.
Kebijaksanaan
(policy)
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan
berpikir dan arah dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini
maka rencana akan semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambil
keputusan ke arah yang diinginkan.
3.
Prosedur
Prosedur-prosedur juga merupakan suatu jenis rencana, karena
prosedur menunjukkan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan
aktivitas-aktivitas masa depan.
4.
Rule
Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan dan harus ditaati.
5.
Program
Program adalah satu rencana
yang pada dasarnya telah
menggambarkan rencana yang konkret.
6.
Budget
Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang menggambarkan
penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan pada setiap bidang.
7.
Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan
berhubungan dengan prosedur.
8.
Strategi
Strategi (siasat) adalah juga termasuk jenis rencana, karena akan
menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
D.
Manfaat
Perencanaan
a.
Dengan adanya
perencanaan dan rencana berarrti ada
tujuan yang ingin kita capai.
b.
Dengan adanya perencanaan
dan rencana akan ada pedoman pelaksanaan sehingga tidak terjadi pemborosan.
c.
Perencanaan menunjukkan
bahwa akan ada keputusan dan proses manajemennya.
d.
Rencana adalah
dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana pengendalian tidak dapat
dilakukan.[4]
Jadi
dapat disimpulkan bahwa manfaat perencanaan adalah menciptakan tujuan,
menjadikan pedoman, merumuskan keputusan-keputusan dalam suatu kegiatan sehingga
akan terciptanya pengendalian dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
E.
Manfaat
Perencanaan Dakwah
Perencanaan
merupakan sebuah proses yang menentukan cara mengimplementasikan sebuah
strategi atau melaksanakan sebuah proyek dengan cara yang efektif.
Dengan demikian,
maka perencanaan merupakan sebuah proses pemantauan kemajuan dalam
mengimplementasikan sebuah strategi atau melaksanankan sebuah proyek,
memudahkan pendelegasian tanggung jawab,
dan pengorganisasian. Jadi, perencanaan merupakan sesuatu yang sangat urgen dan
dapat memberi manfaat bagi keberhasilan aktivitas dakwah, yaitu antara lain:
a.
Dapat
memberikan batasan tujuan (sasaran dan target dakwah) sehingga mampu
mengarahkan para da’i secara tepat dan maksimal.
b.
Dapat melakukan
prediksi dan antisipasi mengenai berbagai problema dan merupaakan sebuah
persiapan dini untuk memecahkan masalah dakwah.
c. Dapat
melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu serta pengelolaannya secara
baik.
d.
Dapat dilakukan
pengawasan sesuai dengan ukuran-ukuran objektif dan tertentu.
e.
Mengurutkan
tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga akan menghasilkan program yang terpadu dan
sempurna.
f.
Dapat
mengurangi dampak dari perubahan yang tidak diinginkan.
g.
Dapat
menentukan standart dalam penegndalian dakwah.
Maka,
dengan adanya perencanaan diharapkan dapat mengurangi kegiatan-kegiatan dakwah yang tumpang-tindih dan sia-sia.
Selain itu, apabila sarana dan tujuan-tujuan nya jelas , maka ketidakefisienan
menjadi jelas yang dapat dikoordinasikan dan dihilangkan.
REFERENSI:
Ilahi, Wahyu. M. Munir. Manajemen
Dakwah. Jakarta: Prenada Media Group.
S.P. Hasibuan, Malayu. Manajemen:
Dasar, Pengertian, dan Masalah. 2011. Jakarta: Bumi Aksara.
Yayat M. Herujito. Dasar-Dasar Manajemen. 2001.Jakarta:
PT Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar