A.
pengertian
Pesan Dakwah
pesan dakwah (maaddah al-Dakwah) adalah isi atau materi yang
disampaikan oleh da’i kepada mad’u[1].
Maddah dakwah tersebut meliputi bidang aqidah, syariah, ibadah, mua’amalah dan
akhlak. Kesemua materi dakwah ini bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah
Rasulullah S.A.W hasil ijtihad ulama dan sejarah peradaban islam.[2]
Secara umum
materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi 4 masalah pokok, yaitu:
1.
masalah aqidah (keimanan)
Masalah
pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah islamiah. Aspek akidah ini yang
akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama sekali
dijadikan maddah dalam dakwah islam adalah masalah keimanan
2.
masalah syariah
hukum
atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban dalam pengertian
bahwa ketika ia tumbuh matang dan
sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan
syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban islam, yang melestarikan dan
melindunginya dalam sejarah. Materi
dakwah yang bersifat syariah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat islam.
Ia merupakan jantung yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan umat muslim.
3.
Masalah
muamalah
Islam
merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya daripada
ibadah. Cakupan aspek muamalah jauh lebih luas daripada ibadah. Statement ini
dapat dipahami dengan alasan:
a.
Dalam al-qur’an
dan hadis mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang berkaitan dengan
muamalah
b.
Ibadah yang
mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada ibadah yang
bersifat perorangan. Jika urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal,
karena melanggar pantangan tertentu, maka kafaratnya adalah melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan muamalah. Sebaliknya, jika orang tidak baik dalam urusan
muamalah, maka ibadah tidak dapat menutupinya
c.
Melakukan amal
baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran lebih besar daripada
ibadaha sunnah.
4.
Masalah akhlak
secara
terminologi, pembahasan akhlak berkaitan dengan masalah tabiat atau kondisi temperatur batin yang mempengaruhi prilaku
manusia. Berdasarkan pengertian ini,
maka ajaran akhlak dalam islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan
manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannnya.
Materi
akhlak ini dimaksudkan untuk dapat menetukan baik dan buruk, akal, dan qalbu
berupaya untuk menentukan standar umum melalui kebiasaan masyarakat. Karena
ibadah dalam islam sangat erat hubungannnya dengan akhlak. Pemakaian akal dan pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran
islam.[3]
B.
Karakteristik
Pesan Dakwah
Pada dasarnya
materi dakwah meliputi bidang pengajaran dan akhlak. Bidang pengajaran harus
menekankan dua hal, pertama, pada hal keimanaan, ketauhidan sesuai
dengan kemampuan pikir objek dakwah,. Kedua, mengenai hukum-hukum syar’i
seperti wajib, haram, sunnah, makruh dan mubah.[4]
Beberapa karakteristik pesan dakwah ialah:
1.
Orisinal dari
Allah SWT
Orisinal tersebut dimaksudkan bahwa pesan dakwah ini benar-benar
bersumber dari Allah yaitu Al-Qur’an yang menjadi pedoman bagi manusia.
2.
Mudah dan
membawa kebaikan
Kemudahan ajaran islam juga menjadi karakter pesan dakwah. Semua
perintah islam bisa ditoleransi dan diberi keringanan jika menemui kesulitan
dalam pelaksanaannya.
3.
Seimbang
Keseimbangan merupakan posisi di tengah-tengah diantara dua kecenderungan.
Ketika ada manusia yang diliputi nafsu keserakahn, pasti ada manusia lain yang
tertindas. Islam mengatur hal ini dengan kewajiban zakat.
4.
Lengkap dan
Universal
Karakteristik pesan dakwah selanjutnya adalah universal, artinya
mencakup semua bidang kehidupan dengan nilai-nilai mulai yang diterima oleh
semua manusia beradab.
5.
Masuk akal
Ajaran islam memandang kehidupan manusia secara realistis dengan
menempatkan manusia pada kedudukna yang tinggi. Hal ini ditandai dengan
dorongan mansuai untuk selelalu menggunakan akal pikirannya secara benar. Jika
manusia tidak menmanfaatkan akalnya maka ia mudah hanyut dalam kerusakan.
C.
Teori Pesan
Dakwah
Teori pesan dakwah bisa dilakukan dengan mengambil teori-teori yang
ada dalam ilmu komunikasi atau ilmu sosial lainnya, kemudian teori tersebut
diperkuat atau dianalisis dengan menggunakan sumber-sumber islam, seperti
Al-Qur’an Al-Hadist, atau dari pemikiran para cendikiawan dan ilmuan muslim
(basit. 2013.153)
1.
Teori Retorika
Retorika merupakan teknik penyampaian pesan paling banyak digunakan
dalam dakwah islam dan telah memiliki sejarah yang panjang. Retorika menjadi
seni untuk menyampaikan pesan secara efektif, khususnya seni berpidato.
2.
Teori
Hermeneutika
Selain membangun sikap kritis mad’u terhadap pesan yang disampaikan
, teori ini juga bermanfaat dalam pengembangan pesan.
3.
Teori Sanad
Beberapa prinsip yanag harus diambil dari kajian sanad hadits
yaitu:
Pertama,
ketersambungan pesan yang disampaiakan, pesan yang kurang jelas, terlalu
banyak, dan menggunakan kata-kata yang abstrak dan multitafsir merupakan sebagian
dari faktor yang menyebabkan pesan tidak sambung. Kedua, kredibiltas
memberi pesan. Dalam menyampaikan hadis, kredibilitas perawi amat menentukan
kualitas hadis. Demikian juga ketika teori tersebut digunakan, kualitas pesan
banyak ditentukan oleh kapabilitas dan pengalaman dari pemberi pesan. Pesan
yang sama akan dimaknai berbeda dikarenakan perbedaan pada kapabilitas seorang
pemberi pesan. Ketiga, pesan yang diberikan tidak boleh menyimpang
dengan aturan yang ada.
4.
Teori
Filantropi
Teori filantropi sebagai teori pesan dakwah dapat dilakukan melalui
cara-cara sebagai berikut:
a.
Membangun
persepsi yang positif di masyarakat, tentang peran dan efek dari prilaku
kedermawanan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
b.
Mempraktikan
dan memberi contoh kepada masyarakat tentang pelaksanaan filantropi yang sesuai
dengan ajaran islam.
c.
Membentuk
lembaga filantropi sebagai wadah untuk mengelola dan mendistribusikan hasil
penggalangan dana secara profesional.
d.
Membuat
strategi dan program yang menarik, sehingga masyarakat luas tertarik untuk
berpartisipasi dalam program filantropi.
e.
Adanya
kerajasama yang baik antara da’i dan filantropi dan antara lembaga filantropi,
sehingga masyarakat lebih mengenal dan memahami konsep filantropi dan
aplikasinya dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. (basit 2013)
D.
Efektifitas Pesan
Dakwah dan Indikator Keberhasilan Dakwah
Aktivitas dakwah dikatakan berhasil atau efektif manakala pesan
yanag disampaikan oleh da’i kepada mad’u dapat dipahami secara menyeluruh dan
diungkapkan dengan tindakan nyata. Seorang da’i haruslah memahami karakter
mad’u, mengetahui klasifikasi dan karakter mad’u agar pesan dakwah dapat
diterima dengan baik.[6]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
pesan dakwah
(maaddah al-Dakwah) adalah isi atau materi yang disampaikan oleh da’i kepada
mad’u. Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi 4 masalah
pokok, yaitu:
1.
masalah aqidah
(keimanan)
2.
masalah syariah
3.
Masalah
muamalah
4.
Masalah akhlak
Karakteristik
pesan dakwah ada 5, yaitu: Orisinal dari Allah SWT, mudah dan membawa kebaikan,
seimbang, lengkap dan Universal, dan masuk akal.
REFERENSI:
Ilahi, Wahyu.dan Munir. Manajemen dakwah.Jakarrta: Prenada
media group.
Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar ilmu dakwah. Jakarta: Rajawali
pers.
Kayo, Kahatib Pahlawan. 2007. Manajemen dakwah: dari dakwah
konvensional menuju dakwah kontemporer. Jakarta: Amzah.
Fauzan, Noor Rohman.
dan Ahmad Nurisman. Jurnal An-Nida: jurnal komunikasi islam.
Ali Aziz, Moh.
2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana.
Basit. Abdul.
2013. Filsafat Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers.
[1] M. Nur.
Wahyu Ilahi. Manajemen dakwah. Jakarta. Prenada Media group.hlm 24
[2] Wahidin Saputra.
Pengantar Ilmu Dakwah. .jakarta. Rajawali pers. 2011
[3] Op, Cit.hlm 31
[4] Kahatib
Pahlawan Kayo. Manajemen Dakwah: dari dakwah konvensional menuju dakwah
kontemporer. . Jakarta. Amzah. 2007
[5] [5]
Wahidin Saputra. Pengantar ilmu dakwah. Rajawali pers. 2011.Jakarta.hlm
83
[6] Noor
Rohman Fauzan dan ahmad Nurisman. Jurnal an-nida: jurnal komunikasi
islam..2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar